BAB I
PENDAHULUAN
Judul Buku : Ecological Literacy
Penulis : Michael K. Stone dan Zenobia Barlow
Penerbit : Sierra Club Books
Sinopsis :
Buku ini merupakan buku
penting yang mensintesis teori canggih dan cerita inspiratif yang sukses untuk
pendidikan ekologi dari SD sampai tingkat Perguruan Tinggi. Buku ini berisi
paparan tentang reorientasi cara manusia hidup
dan cara mendidik anak untuk mencapai hal yang mereka inginkan memiliki banyak
kesamaan, itulah yang dikatakan oleh para ahli dalam buku ini. Kedua hal
tersebut dikatakan sama karena harus didapatkan dengan memperbaiki berbagai
sistem kehidupan yang ada, seperti sistem keluarga, ekologi, dan politik.
Namun, upaya kita untuk memperbaiki dan membangun sistem kehidupan masyarakat
secara berkelanjutan tersebut hanya dapat terlaksana apabila generasi kita di
masa yang akan datang bisa menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan menjaga
warisan nenek moyang atau yang dalam buku ini disebut sebagai Ecological
Literacy (Peduli Lingkungan).
Konsep
peduli lingkungan yang dijelaskan oleh pencipta buku ini yaitu Pusat
Ecoliteracy di Berkeley, California, telah melampaui pembahasan yang dipaparkan
oleh disiplin ilmu lingkungan. Seperti yang telah dikatakan oleh David W. Orr
dalam penulisan kata pengantarnya, pembahasan buku ini bertujuan untuk membantu
kita menuju transformasi dalam bidang substansi, proses, dan ruang lingkup
pendidikan pada semua tingkatan.
Kumpulan laporan dan
esai yang terdapat dalam buku ini telah menjadi suatu karya yang luar biasa
yang dikerjakan oleh para ahli berpengalaman. Contohnya, ikon kuliner Alice
waters yang mendirikan suatu program yang tidak hanya menyediakan makanan sehat
bagi siswa akan tetapi dia juga mengajarkan mereka untuk berkebun. Hal tersebut
dapat mengajarkan siswa tentang siklus hidup dan arus energi yang terdapat
dalam kurikulum pembelajaran mereka. Disamping itu proyek yang dikerjakan siswa
didukung oleh pusat yang memang telah merencanakan program tentang perbaikan
dan pendidikan lingkungan.
Dengan kontribusi dari
para penulis dan pendidik terkemuka, seperti Fritjof
Capra, Wendell
Berry, dan
Michael Ableman. Buku Ecological
literacy ini memadukan berbagai teori dan praktek berdasarkan pemikiran para
ahli terbaik tentang bagaimana dunia sebenarnya bekerja dan tentang bagaimana
proses pembelajaran terjadi. Itulah sebabnya pusat ecoliteracy memahami bahwa
untuk secara efektif mendidik orang tentang hidup yang berkelanjutan. Kita
perlu membawa kecerdasan emosional dan sosial untuk kegiatan ekologi kita. Buku
ini dijadikan sebagai suatu paduan oleh orang tua dan pendidik yang terlibat
secara langsung dalam upaya kreatif untuk mengembangkan kurikulum baru dan
meningkatkan pemahaman ekologi anak.
Pendapat
tentang buku Ecological Literacy menurut para ahli dapat kita lihat sebagai
berikut :
a.
Menurut Michael Pollan
Dari Michael
Pollan, seorang pengarang The Botany of Desire menyatakan bahwa "Krisis
ekologi adalah sebagian dari krisis pendidikan. Volume ini membuat kontribusi yang
sangat penting untuk memikirkan kembali bagaimana cara kita mengajarkan
anak-anak kita tentang tempat mereka di alam. Buku ini merupakan terbaik dari
jenisnya."
b.
Menurut Bora Simmons
Dari Bora
Simmons, mantan presiden, Amerika Utara Asosiasi Pendidikan Lingkungan
menyatakan bahwa "Ini adalah buku yang luar biasa Zenobia Barlow dan
Michael Batu menyajikan array indah esai yang merangkul teori, filosofi dan
praktek dengan semangat dan substansi peduli lingkungan. Mendidik Anak-anak
Kita untuk peduli terhadap keadaan bumi merupakan hadiah luar biasa untuk pendidikan
lingkungan di mana-mana."
c.
Menurut Jaimie P. Cloud
Jaimie P. Cloud
adalah presiden Cloud Institut Pendidikan Keberlanjutan di New York City. Jaimie
mengatakan bahwa kedua sistem pembelajaran dan sistem hidup berkembang dari
waktu ke waktu, dan menyaksikan keselarasan antara keduanya adalah suatu proses
yang menakjubkan. Oleh karena itu dia mengutarakan bahwa buku ini klasik dan
abadi.
Ecological
literacy adalah bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami apa yang
dimaksud dengan, "Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan." Isi
inti dan kebiasaan pemikiran yang menjadi ciri untuk Pendidikan Keberlanjutan
yang mulus dan elegan telah dikomunikasikan oleh banyak ahli yang paling
dihormati sebagai cara pendidikan
pengalaman yang berpusat pada peserta didik.
d.
Menurut David Orr
"Semua
pendidikan adalah pendidikan lingkungan," tulis seorang profesor ilmu
lingkungan David Orr dalam kata pengantarnya. "Krisis ekologi dalam segala
hal merupakan krisis pendidikan." Mengacu pada tradisi yang membentang dari
Plato ke John Dewey, Orr bersikeras mendefinisikan pendidikan yang baik tidak
hanya sebagai penguasaan materi pelajaran tetapi juga sebagai penanaman
nilai-nilai "Pendidikan," tulisnya, hubungannya dengan pertanyaan
abadi tentang bagaimana kita harus hidup."
e.
Menurut David Sobel
David Sobel
adalah Direktur Program Sertifikasi
Guru, Antioch New England Graduate School dan penulis Tempat Berbasis
Pendidikan, Menghubungkan Ruang Kelas dan Komunitas.
®
Saya menyukai buku ini karena :
1.
Ini adalah buku tentang pendidikan yang
bijaksana. Dan tidak banyak buku pendidikan yang bijaksana. Buku pendidikan
terbagi dalam dua kategori. Risalah teoritis untuk jenis kebijakan universitas
atau para kritikus dan panduan kurikulum untuk guru kelas. Tapi Literasi Ekologi
pergi dari pemahaman yang mendalam dari sistem ekologi dan sekolah untuk
kepraktisan membuat ruang kelas menjadi laboratorium demokrasi dan hidup sehat.
2.
Saya suka buku ini karena menyampaikan
tentang perubahan pendidikan. Dalam pendahuluan salah satu esai, salah satu
editor mengatakan, "Salah satu alasan bahwa lembaga-lembaga perubahan
dapat memakan waktu selama ini adalah perlunya membangun hubungan, meskipun
waktu itu sering tidak diperhitungkan atau dapat menganggap sebagai roda yang berputar
oleh mereka yang ingin melihat hasil yang cepat." Sama seperti Gerakan
Makanan Tradisional, buku ini menganjurkan Perubahan Berkelanjutan. Pusat
Ecoliteracy tidak dalam bisnis perbaikan sekolah karena gagasan modis saat itu,
tetapi mereka berada di dalamnya untuk jangka panjang.
3.
Saya suka terhadap berbagai suara yang
meningkat dalam paduan suara yang dipaparkan dalam buku ini. Dari pemuda dalam
kota yang kembali ke petani organik, dan dari penduduk asli Amerika yang
menjadi imigran Laos, dari pengawas sekolah untuk peternak sapi, dialog
pendidikan diperluas jauh melampaui guru konvensional, dan diperluas juga dalam
pemikiran anak-anak, orang tua, administrator. Komunitas sekolah tidak hanya
ruang kelas dan schoolyards, melainkan dikembalikan koridor riparian dan legislatif
negara, melainkan situs Superfund dan dalam, laut biru.
4.
Saya suka pemberdayaan yang saya
dapatkan dari suara mahasiswa dalam buku ini. Sekolah harus dalam bisnis untuk
membantu siswa mengembangkan rasa kenyamanan dan ini datang melalui usaha yang
keras ketika siswa kelas empat dia mengingat kembali proyek JERAMI, "Saya
pikir proyek ini mengubah segala sesuatu yang kita pikir kita bisa lakukan.
Saya selalu berpikir anak-anak berarti apa. Saya merasa bahwa hal itu
menunjukkan bahwa anak-anak dapat membuat perbedaan di dunia, dan kami tidak
hanya titik kecil. " Buku ini menghubungkan semua titik-titik dan
menunjukkan bagaimana guru dapat bergandengan tangan dengan anggota masyarakat
untuk menenun kain sosial yang kuat kesetaraan dan keberlanjutan ekologi.
5.
Dalam Janet Brown "Meditasi
Apple," ia membangkitkan sejarah panjang budidaya apel, tenaga kerja dan
petani pelopor dalam kerajinan berbuah manis, keringat pemetik dan pengemudi
truk dalam mendapatkan buah dari pohon ke tangan kita. Menahan diri nya, "Tanpa
mereka, Anda tidak akan memegang harta ini di tangan Anda," bekerja sama
dengan baik adalah hal yang disarankan oleh buku ini. Tanpa anak-anak, guru,
kepala sekolah, petani, koki, peternak, aktivis, staf dapur, dermawan yang
masih percaya bahwa sekolah dapat membantu menciptakan masyarakat yang sehat
dan lingkungan, Anda tidak akan memegang harta ini di tangan Anda.
6.
Buku ini memberikan visi alternatif
bijaksana dalam kontras dengan kecerobohan saat Every Child Left Behind.
Alih-alih nilai tes terdenaturasi sebagai tujuan sekolah, Keberlanjutan
Ekologis mengidentifikasi kesehatan anak, masyarakat dan lingkungan sebagai
sesuai Holy Grail bahwa sekolah harus mencari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Jeannette Armstrong (En’owkin)
Pengaruh Jeannette Armstrong di Pusat
Ecoliteracy sebenarnya dimulai beberapa tahun sebelum dia mendirikan CEL,
ketika ia memimpin dialog tentang "Berpikir asli dan Transformasi
Sosial" yang Zenobia Barlow selenggarakan antara aktivis asli dan normatif
dan pemikir. Armstrong adalah Okanagan India, lahir pada Pentiction India
Reservasi di British Columbia, di mana dia telah menjalani sebagian besar
hidupnya. Armstrong
menerima pendidikan formal di sekolah di pendidikan Okanagan tradisional dari
keluarga dan Sesepuh. Pendidikan adat Armstrong memungkinkannya untuk belajar
bahasa Okanagan dan ia tetap seorang pembicara fasih dari kedua Okanagan dan
Inggris saat ini. Selama bertahun-tahun sejak kecil, Armstrong telah
mempelajari ajaran-ajaran tradisional Okanagan dan dipraktekkan cara-cara
tradisional di bawah arahan sesepuh.
Barlow ingat pernyataan jeannette yang memotivasi
dirinya:
Dalam cara dia memperkenalkan dirinya dan
berhubungan dengan orang lain, untuk memperdalam dan merubah cara mereka
berkomunikasi. Saya tahu bahwa dia melihat dunia dengan tekad yang kuat, itulah
yang ingin saya pelajari.
Barrlow ingat, jeannette dalam memperkenalkan
dirinya, dia tidak memamerkan prestasi apa yang telah dia capai tapi dia
memperkenalkan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang seperti cara
berkomunikasi, bertahan hidup, dan cara pengambilan keputusan tradisional yang
melibatkan proses khusus yang disebut En’owkin. Kata En’owkin berasal dari
bahasa Okanagan dan berawal pada filosofi
disempurnakan untuk memelihara kerjasama secara sukarela.
Tahun berikutnya, Barlow dan Armstrong berkolaborasi
untuk mengadakan pertemuan empat puluh kaum radikal terkemuka dan aktivis
Okanagan, yang difasilitasi oleh Pemimpin Native American. Pertemuan ini
dilaksanakan untuk menganalisis perspektif visi, tradisi / tanah (atau tempat),
hubungan dan tindakan. (Perspektif ini terus menginformasikan keputusan CEL
yang membuat dan pemahaman masyarakat yang dinamis, dan terinspirasi organisasi
buku ini).
Masyarakat OKANAGAN semuanya terbiasa melaksanakan
ekonomi daerah yang mandiri, Mereka hidup dengan berkelompok dan melakukan
gotong royong dalam segala aspek kehidupannya agar dapat bertahan hidup. Karena kesadaran tersebut telah tumbuh dan
mengakar sejak jaman nenek moyang mereka.
Dalam Proses En’owkin sesepuh meminta agar setiap orang untuk
terlibat memberikan kontribusi informasi tentang subjek yang akan
dimusyawarahkan.Dalam hal ini biasanya mengambil bentuk pertanyaan yang
diajukan ke "tua-tua," para "ibu," para "bapak,"
dan "pemuda".
Hal ini hampir
mirip dengan kehidupan masyarakat Baduy di Indonesia yang sistem
pemerintahannya dipimpin oleh seorang petingi suku yang disebut Pu’un. Selain
itu, dalam segi ekonomi, mata pencaharian suku Baduy mengandalkan segalanya pada alam seperti bertani dan
memetik buah-buahan untuk bertahan hidup. Masyarakat mencari wawasan rohani
para tetua 'sebagai kekuatan penuntun. "Penatua" tidak selalu berarti
kronologis tua. Di sini, istilah "penatua" (atau "pembicara
tanah") mengacu pada orang-orang yang berpikiran seperti dalam melindungi
tradisi dan hubungan kita dengan tanah.
Ibu"
mengacu pada orang-orang yang berpikiran seperti dalam keprihatinan mereka
tentang harian kesejahteraan keluarga dan hubungan dalam masyarakat. Tanggung
jawab ibu (yang bisa laki-laki) adalah untuk mempertimbangkan bagaimana
keputusan akan berdampak berbagai kelompok dalam masyarakat: anak, lanjut usia,
ibu, orang yang bekerja, dan sebagainya. Masyarakat berusaha dari nasihat ibu
tentang kebijakan dan sistem yang bisa diterapkan berdasarkan pada hubungan
manusia.
"Ayah"
mengacu pada orang-orang yang berpikiran seperti dalam keprihatinan mereka
tentang hal-hal yang diperlukan untuk keamanan, rezeki, dan tempat tinggal.
Biasanya masyarakat mencari strategi praktis, logistik, dan tindakan dari ayah
(yang bisa perempuan). Ketika ayah berdiri untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan, mereka juga memberikan pandangan mereka tentang tindakan
apa yang diperlukan dan berapa banyak tindakan ini akan biaya. Speaker ini
diberi tanggung jawab untuk selalu mengingatkan orang-orang kami bahwa tindakan
akan memiliki konsekuensi di jalan.
"Pemuda"
mengacu pada orang-orang yang berpikiran seperti energi kreatif yang luar biasa
mereka, karena mereka merindukan perubahan yang akan membawa masa depan yang
lebih baik. Mereka adalah para visioner di komunitas kami orang-orang kreatif,
seniman dan pemikir dan artis. Kita selalu perlu untuk membuat ruang untuk
kebaruan karena kita harus kreatif ketika kita datang melawan sesuatu yang kita
tidak bisa menyelesaikan atau yang belum kita hadapi sebelumnya. Jawab pemuda
adalah untuk menerapkan kecakapan kreatif dan artistik mereka untuk datang
dengan inovasi, pendekatan baru, dan cara-cara baru untuk melihat hal-hal.
En'owkin
tidak memerlukan format pertemuan kaku. Sebaliknya, itu adalah penting bahwa
setiap orang memainkan peran pada alami terkuat nya. Intinya adalah untuk
membawa setiap individu Untuk memahami semaksimal mungkin alasan apakah
pendapat mereka berlawanan dengan pendapat yang dimilikinya. Karena setiap
orang bertanggung jawab untuk melihat pandangan, keprihatinan, dan alasan lain,
karena itu adalah dalam kepentingan terbaik setiap orang dan dalam pengambilan
keputusan adalah kebutuhan masyarakat.. Tindakan akhir yang dipilih akan
menjadi tindakan terbaik, dengan mempertimbangkan baik kebutuhan sosial jangka
pendek dan kebutuhan psikologis dan spiritual jangka panjang masyarakat. Para
tetua menggambarkan proses ini sebagai pikiran kelompok yang terbaik.
Menurut
Jeannette sama seperti demokrasi dalam bentuk yang sekarang, namun bedanya
selalu terjadi penindasan terhadap suara kaum minoritas yang dilakukan
"kaum mayoritas".
Menurut
Robert aturan modern dalam melaksanakan pengambilan keputusan selalu
berdasarkan kehendak mayoritas, sering menciptakan perbedaan besar dan
ketidakadilan bagi minoritas, yang pada gilirannya menyebabkan perpecahan,
polaritas dan pertikaian berkelanjutan. Jenis proses pada kenyataannya
merupakan cara untuk menjamin permusuhan terus menerus dan divisi yang
memberikan penggunaan tindakan agresif yang dapat mengganggu kestabilan seluruh
masyarakat dan menciptakan ketidakpastian, ketidakpercayaan, dan prasangka.
Demokrasi sejati bukanlah tentang kekuatan dalam jumlah, namun demokrasi adalah
tentang kolaborasi sebagai suatu sistem organisasi.
Istilah
demokrasi itu sendiri berasal dari negara Yunani, demos yang artinya rakyat, dan kratos yang artinya kekuasaan . Kata demokrasi itu sendiri
diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles, yaitu sebagai bentuk suatu
pemerintahan yang mengatur bahwa kekuasaan itu berada di tangan rakyat .
Negara
Indonesia adalah salah satu negara yang menganut demokrasi dalam sisitem
pemerintahannya. Indonesia sudah membuktikan hal tersebut dengan mengadakan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Selain itu masyarakat
Indonesia bebas menyelenggarakan pertemuan dan bebas berbicara unutk
mengeluarkan pendapat, kritikan, atau bahkan mengawasi jalannya siistem
pemerintahan. Kebebasan dalam
memeluk agama pun merupakan sebuah perwujudan dari negara demokratis.
Tetapi
meskipun negara ini telah berhasil dalam menjalani sistem demokrasinya,
tampaknya dewasa ini sistem demokrasi tersebut banyak disalahgunakan dan
kurang berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut membuat bangsa ini mengalami
banyak persoalan. Contohnya saja dalam kehidupan berpolitik. Sistem demokrasi
yang sesungguhnya tampaknya sudah tidak berlaku lagi. Tetap saja ada unsur
kekuatan dan kelemahan yang menentukan hasil akhir dari sebuah demokrasi. Siapa
yang paling berkuasa maka dialah yang akan mendapatkan jabatan atau peranan
tertentu. Bukan lagi murni dari hasil keyakinan dan pendapat orang banyak.
Sistem
demokrasi yang dijalankan oleh suatu negara tentu memberikan dampak positif dan
negatifnya. Dampak positifnya adalah demokrasi memberikan harapan dalam
emnciptakan suatu kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan. Tetapi dampak negatif
dari sistem ini adalah dapat meningkatnya angka pengangguran, kemacetan lau
lintas, korupsi dan lain sebagainya. Sebenarnya demokrasi adalah sisitem yang
buruk di antara alternatif yang lebih buruk. Akan tetapi, jika semua berjalan
dengan lancar, maka semuanya juga akan lancar.
2.2
Fritjof
Capra (Bahasa Alam)
Fritjof Capra adalah seorang direktur pendiri pusat
Ecoliteracy dan saat ini ketua dewan, ia telah membedakan dirinya selama empat
puluh tahun terakhir sebagai ilmuwan, sistem teori, dan penjelajah dari
konsekuensi filosofis dan sosial sains kontemporer.
Kenny
Ausubel mengatakan, "salah satu karunia terbesar Fritjof Capra adalah
kemampuannya untuk mencerna sejumlah besar informasi dari yang sangat kompleks,
lapangan luas penyelidikan. Tidak hanya dia menjelaskan mereka elegan dan
jelas, tapi dia menyuling esensi mereka dan melihat implikasinya. Karena dia
seorang ilmuwan dipercaya sebagai akselerator partikel di seluruh Eropa dan
negara-negara Amerika. Setelah menerima Ph.D dalam teori fisika dari
Universitas Wina tahun 1966, Capra melakukan penelitian dalam fisika partikel
di Universitas Paris, University of California di Santa Cruz, Stanford Linear
Accelerator Center, kekaisaran College of the University of California. Dia
juga mengajar di UC Santa Cruz, UC Berkeley, dan San Francisco State
University.
Dia adalah
penulis lima buku terlaris internasional: The Tao of Physics (1975), The
Turning Point (1982), Kebijaksanaan Jarang (1988), The Web of Life (1996), dan
The Hidden Connections (2002). Ia menulis Politik Hijau (1984), Milik Universe
(1991), dan Manajemen Eco (1993), dan diedit kemudi Bisnis Menuju Keberlanjutan
(1995).
Dia berada
di fakultas Schumacher perguruan tinggi, pusat internasional untuk studi
ekologi di Inggris, sering memberikan seminar manajemen untuk eksekutif puncak,
dan kuliah secara luas. Dia adalah pembicara yang sangat populer, menangani
ribuan penonton, beralih dengan mudah antara Jerman, Perancis, Inggris, Italia,
dan Spanyol. Pusat untuk sumber tunggal terbesar Ecoliteracy terhadap
pertanyaan adalah orang-orang dari jauh seperti Brasil dan India yang menemukan
website CEL dengan menghubungkan dari Capra itu.
Bab kali
ini dibahas untuk memahami prinsip-prinsip ekosistem organisasi, yang telah
berevolusi selama miliaran tahun, kita perlu mempelajari prinsip-prinsip dasar
ekologi-bahasa alam. Kerangka yang paling berguna untuk memahami ekologi saat
ini adalah teori sistem kehidupan, yang masih muncul dan yang akarnya termasuk
biologi organismic, psikologi gestalt, teori sistem umum, dan teori
kompleksitas (atau dinamika nonlinier). Untuk pembahasan lebih dari teori
sistem kehidupan dan implikasinya, silakan lihat buku saya koneksi tersembunyi.
®
Teori sistem
kehidupan
Dalam beberapa dekade terakhir,
sejumlah ilmuwan telah mengusulkan beberapa teori sistem kehidupan yang
bersifat umum yang diperlukan untuk menjelaskan sifat dari kehidupan. Teori
umum semacam itu, yang muncul dari ilmu ekologi dan biologi, berupaya untuk
memetakan prinsip-prinsip umum untuk bagaimana semua sistem yang hidup bekerja.
Alih-alih memeriksa fenomena dengan mencoba memilah-milah berbagai hal ke dalam
bagian-bagian komponennya, teori sistem kehidupan yang umum menyelidiki
fenomena dalam hal pola dinamis dari hubungan organisme dengan lingkungan
mereka.
® Kehidupan sebagai sifat ekosistem
Sebuah pandangan sistem terhadap kehidupan
memperlakukan alur lingkungan dan alur biologi bersama-sama sebagai
"timbal balik pengaruh",dan hubungan timbal balik dengan lingkungan
ini bisa dibilang penting untuk memahami kehidupan sebagaimana untuk memahami
ekosistem. Sebagaimana Harold J. Morowitz (1992) menjelaskan, kehidupan adalah
lebih berupa sifat dari sebuah sistem ekologi daripada suatu organisme tunggal
atau spesies. Dia berpendapat bahwa definisi ekosistem dari kehidupan adalah
lebih dipilih untuk bidang biokimia atau fisika. Robert Ulanowicz (2009) juga
menggarisbawahi mutualisme sebagai kunci untuk memahami sistem, menghasilkan
perilaku kehidupan dan ekosistem
®
Inilah
gambar yang menunjukkan contoh sistem hidup
Ketika
kita berjalan keluar ke alam, sistem kehidupan adalah apa yang kita lihat.
Pertama, setiap organisme hidup, dari bakteri terkecil untuk semua jenis tumbuhan
dan hewan, termasuk manusia, adalah sistem hidup. Kedua, bagian-bagian dari
sistem kehidupan itu sendiri merupakan sistem kehidupan. Sebuah daun adalah
sistemr hidup. Otot adalah sistem hidup. Setiap sel dalam tubuh kita adalah
sistem hidup. Ketiga, masyarakat organisme, termasuk ekosistem dan sistem
sosial manusia seperti keluarga, sekolah, dan komunitas manusia lainnya, adalah
sistem kehidupan.
Berpikir
dalam hal sistem yang kompleks saat ini di bagian paling depan ilmu
pengetahuan. Hal ini juga sangat mirip dengan pemikiran kuno yang memungkinkan
masyarakat tradisional untuk mempertahankan diri selama ribuan atau tahun.
Tetapi meskipun versi modern dari tradisi intelektual ini berumur hampir
seratus tahun, itu masih belum diambil terus dalam budaya mainstream kami
Kami juga
menemukan sistem berpikir sulit karena kita hidup dalam budaya yang materialis
di dalam nilai-nilai dan pandangan dunia yang fundamental. Sebagai contoh,
sebagian besar ahli biologi akan memberitahu Anda bahwa makna kehidupan terletak
pada makromolekul-DNA, protein, enzim, dan struktur material sel lain dalam
hidup. Teori sistem mengatakan bahwa pengetahuan tentang molekul-molekul ini,
tentu saja, sangat penting, tetapi esensi kehidupan tidak terletak pada
molekul. Itu terletak dalam pola dan proses melalui mana molekul-molekul
berinteraksi.
Pergeseran
persepsi Karena sistem kehidupan yang nonlinear dan berakar dalam pola
hubungan, pengertian prinsip-prinsip ekologi memerlukan cara baru melihat dunia
dan pemikiran-dalam hal hubungan, keterhubungan, dan konteks-yang bertentangan
dengan butir ilmu Barat tradisional dan pendidikan.
®
Beberapa Implikasi untuk Pendidikan
Karena studi
pola membutuhkan visualisasi dan pemetaan, seniman telah memberikan kontribusi
signifikan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam ilmu Barat dua contoh yang
paling terkenal adalah Leonardo da Vinci, Ini membuka pintu pendidik yang
mengintegrasikan seni ke dalam kurikulum. Apakah kita berbicara tentang sastra
dan puisi, seni visual, musik, atau seni pertunjukan, nyaris tak ada sesuatu
yang lebih efektif daripada seni untuk mengembangkan dan menyempurnakan
kemampuan alami anak untuk mengenali dan mengekspresikan pola.
Karena semua berbagi sistem kehidupan dan
prinsip-prinsip organisasi dapat diterapkan untuk mengintegrasikan sampai
sekarang. Biologist, psikolog, ekonom, antropolog, dan spesialis lain semua
berhubungan dengan sistem hidup. Karena sistem kehidupan tidak dapat lepas dari
disiplin ilmu-ilmu tersebut.
®
Suatu sistem dapat dioptimalkan
jika didalamnya dimasukkan unsur yang menunjang agar sistem tersebut menjadi
lebih baik. Contoh seni dapat diintegrasikan dalam kurikulum.
Hal
ini bukan tanpa maksud. Artinya siswa di sekolah tidak hanya di isi otak
kirinya saja ( kognitif ), tapi perlu juga dikembangkannya kemampuan bakat
alami yang dimiliki anak.
Kita juga dapat menerapkan ke komunitas manusia, di
mana prinsip-prinsip ini bisa disebut prinsip-prinsip masyarakat. Tentu saja
ada banyak perbedaan antara ekosistem dan komunitas manusia. Tidak semua yang kita
butuhkan untuk mengajar dapat dipelajari dari ekosistem. Ekosistem tidak
mewujudkan tingkat kesadaran manusia dan budaya muncul dengan bahasa antara
primata dan kemudian datang untuk berkembang dalam evolusi dengan spesies
manusia.
®
Keberlanjutan dalam bahasa alam
Alam menopang
kehidupan dengan menciptakan dan memelihara komunitas. Di antara yang paling
penting dari konsep-konsep ini, diakui dari mengamati ekosistem ratusan, adalah
"jaringan" "Sistem bersarang," "saling ketergantungan,"
"keragaman," "siklus," "mengalir",
"pembangunan", dan "keseimbangan dinamis."
Jaringan di
Pusat Ecoliteracy, kita memahami bahwa memecahkan masalah dengan cara yang
abadi membutuhkan membawa orang-orang menangani bagian dari masalah
bersama-sama dalam jaringan dukungan dan percakapan. Setiap bagian dari
jaringan membuat kontribusi sendiri untuk proyek, upaya masing-masing diperkuat
oleh pekerjaan semua, dan jaringan memiliki ketahanan untuk menjaga proyek
hidup bahkan ketika anggota individu meninggalkan atau pindah.
®
Sistem Digabung
Siswa bekerja di
Proyek udang, sebagai contoh, menemukan bahwa udang menghuni kolam renang yang
merupakan bagian dari sebuah sungai dalam DAS besar. Sungai mengalir ke muara
yang bagian dari perlindungan laut nasional, yang termasuk dalam bioregion
besar. Acara pada satu tingkat dari sistem mempengaruhi keberlanjutan sistem
tertanam dalam tingkat lainnya.
Dalam sistem
sosial seperti sekolah, pengalaman belajar anak individu dibentuk oleh apa yang
terjadi di dalam kelas, yang bersumber dalam sekolah, yang tertanam di distrik
sekolah dan kemudian dalam sistem sekolah , ekosistem, dan sistem politik.
Memilih strategi untuk mempengaruhi sistem yang membutuhkan secara bersamaan
menangani berbagai tingkat dan mengenali strategi mana yang sesuai untuk tingkat
yang berbeda.
®
Dalam dunia pendidikan disebut
Psiko Pedagogik yang artinya memperhatikan psikis dan karakteristik anak serta
menyesuaikan kurikulum dengan jenjang pendidikan yang ditempuh.
®
Interdependensi
Keberlanjutan
populasi individu dan keberlanjutan seluruh ekosistem saling bergantung. Tidak
ada organisme individu bisa eksis dalam isolasi. Hewan tergantung pada
fotosintesis tanaman untuk kebutuhan energi mereka, tanaman tergantung pada
karbon dioksida yang dihasilkan oleh hewan dan nitrogen ditetapkan oleh bakteri
pada akar mereka. Bersama-sama, tanaman, hewan, dan mikroorganisme mengatur
seluruh biosfer dan menjaga kondisi kondisi untuk hidup.
Keberlanjutan
selalu melibatkan seluruh masyarakat. Ini adalah pelajaran yang mendalam kita
perlu belajar dari alam Pusat Ecoliteracy telah mendukung sekolah seperti Mary
E. Silveira (lihat "Kepemimpinan dan Masyarakat Belajar" dalam Bagian
III) yang mengakui dan merayakan saling ketergantungan.
®
Suatu ekosistem, komunitas bahkan
individu mempunyai ketergantungan terhadap ekosistem, komunitas dan individu
lainnya.
®
Keragaman
Peran
keanekaragaman sangat berhubungan dengan struktur jaringan sistem. Suatu
ekosistem yang berbeda akan tangguh karena mengandung banyak spesies tumpang
tindih dengan fungsi ekologis yang sebagian dapat menggantikan satu sama lain.
Ketika suatu spesies tertentu dihancurkan oleh gangguan parah sehingga link
dalam jaringan rusak, masyarakat yang beragam akan mampu bertahan dan
mereorganisasi sendiri karena link lainnya dapat setidaknya sebagian memenuhi
fungsi dari spesies hancur. Semakin kompleks pola jaringan interkoneksi, maka
akan semakin tangguh.
Di sisi lain,
dalam masyarakat kurang keragaman, seperti pertanian monokultur yang ditujukan
untuk satu spesies jagung atau gandum, hama yang spesies yang rentan dapat
mengancam seluruh ekosistem.
Dalam komunitas
manusia keragaman etnis dan budaya dapat memainkan peran yang sama seperti
halnya keanekaragaman hayati dalam ekosistem. Keanekaragaman berarti banyak
hubungan yang berbeda. Banyak pendekatan yang berbeda untuk masalah yang sama.
Di Pusat Ecoliteracy, kami telah menemukan bahwa tidak ada "satu ukuran
cocok untuk semua" kurikulum keberlanjutan. Kami mendorong dan mendukung
berbagai pendekatan untuk masalah apapun, dengan orang yang berbeda di tempat
yang berbeda mengadaptasi pengajaran prinsip-prinsip ekologi untuk berbeda dan
mengubah situasi.
®
Artinya ekosistem yang dihuni oleh
spesies yang sama akan mudah hancur atau rusak. Berbeda jika suatu ekosistem
dihuni oleh spesies yang beraneka ragam, keanekaragaman akan memberikan
pengaruh tersendiri. Karena pada saat terjadi kerusakan spesies lain akan mampu
membangun kembali jaringan yang rusak.
®
Siklus
Cetakan siklus
terus-menerus melalui jaringan kehidupan. Air, oksigen di udara., Dan semua nutrisi
terus didaur ulang. Komunitas organisme telah berevolusi selama miliaran tahun,
menggunakan dan mendaur ulang molekul yang sama dari mineral, air, dan udara.
Saling ketergantungan jauh lebih eksistensial dalam ekosistem dibandingkan
dalam sistem sosial karena anggota ekosistem benar-benar makan yang lain.
Ekologi diakui ini dari awal ekologi. Berfokus pada hubungan makan dan
menemukan konsep rantai makanan yang kita pakai sampai sekarang. Tapi kemudian
mereka menyadari bahwa mereka tidak rantai linear tetapi siklus, karena
organisme yang lebih besar yang dimakan akhirnya oleh organisme dekomposer,
serangga dan bakteri, sehingga masalah siklus melalui ekosistem. Sebuah
ekosistem tidak menghasilkan limbah.
Jelas merupakan
pelajaran bagi manusia. Konflik antara ekonomi dan ekologi muncul karena alam
adalah siklus, sedangkan proses industri adalah linear. Bisnis mengubah sumber
daya menjadi produk ditambah limbah, dan menjual produk kepada konsumen, yang
membuang limbah lebih setelah mengkonsumsi produk. Prinsip ekologi "sampah
sama dengan makanan" berarti bahwa-jika sistem industri adalah menjadi
berkelanjutan semua produk dan bahan diproduksi, serta limbah yang dihasilkan
dalam proses manufaktur, akhirnya harus menyediakan makanan untuk sesuatu yang
baru. Dalam suatu sistem industri berkelanjutan total, aliran masing-masing
organisasi-nya produk dan limbah-akan dianggap dan diperlakukan sebagai sumber
daya bersepeda melalui sistem.
®
Artinya siklus yang terjadi secara
alami akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat berbeda dengan sistem atau
siklus yang diciptakan manusia yang hasil akhirnya merusak alam.
®
Arus
Semua sistem
kehidupan, dari organisme melalui ekosistem, adalah sistem terbuka. Energi
surya, diubah menjadi energi kimia oleh fotosintesis tanaman hijau, mendorong
siklus yang paling ekologis, tetapi energi itu sendiri tidak siklus. Seperti
yang dikonversi dari satu energi yang lain (misalnya, sebagai energi kimia yang
tersimpan dalam minyak bumi diubah menjadi energi mekanis untuk menggerakkan
piston dari sebuah mobil), beberapa di antaranya-sering jauh dari itu-pasti
mengalir keluar dan tersebar sebagai panas. Oleh karena itu tergantung pada
aliran konstan energi.
Sebuah
masyarakat keberlanjutan hanya akan menggunakan energi sebanyak itu bisa
menangkap dari matahari dengan mengurangi permintaan energi, menggunakan energi
lebih efisien, dan menangkap aliran energi surya lebih efektif melalui
pemanasan surya, listrik fotovoltaik, angin, tenaga air, biomassa, dan bentuk
lain dari energi yang terbarukan, efisien, dan ramah lingkungan. Di antara
alasan yang kompleks bahwa Pusat Ecoliteracy mempromosikan program makanan
peternakan-ke-sekolah (lihat "Rethinking School Lunch" di Bagian IV)
adalah bahwa makanan membeli tumbuh dekat dengan mengurangi sumber energi tak
terbarukan yang dibutuhkan untuk kapal ton makanan selama ribuan kilometer
untuk memasok makan siang sekolah.
®
Artinya arus terdapat dalam semua
sistem kehidupan.
®
Pembangunan
Semua sistem
hidup berkembang, dan semua pengembangan memanggil belajar. Dalam
perkembangannya, ekosistem melewati serangkaian tahap berturut-turut, dari
komunitas perintis berkembang pesat, mengubah, dan memperluas dengan siklus
ekologi lebih lambat dan lebih stabil ekosistem sepenuhnya dieksploitasi.
Setiap tahap dalam suksesi ekologi ini merupakan komunitas yang khas dalam
dirinya sendiri.
®
Semua sistem kehidupan mengalami
pembelajaran untuk berkembang dan tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Untuk
menjadi pribadi yang utuh ekosistem atau individu harus melewati serangkaian
tahap yang berturut-turut. Menuru Nursid Sumaatmadja (1998 : 23) proses
tersebut meliputi :
Pada tingkat spesies, pengembangan dan pembelajaran
diwujudkan sebagai kreatif terungkapnya kehidupan melalui evolusi. Dalam sebuah
ekosistem, evolusi tidak terbatas pada adaptasi bertahap organisme dengan lingkungan
mereka, karena lingkungan itu sendiri merupakan jaringan hidup organisme yang
mampu adaptasi dan kreativitas. Individu dan lingkungan beradaptasi satu sama
lain dalam tarian yang sedang berlangsung.
®
Keseimbangan yang Dinamis
Semua
siklus ekologi bertindak sebagai umpan balik, sehingga masyarakat ekologi terus
mengatur dan membangun sendiri. Ketika salah satu link dalam siklus ekologi terganggu. Seluruh siklus membawa situasi kembali ke
keseimbangan. Dan Perubahan akan menyebabkan terganggunya
lingkungan yang terjadi sepanjang waktu. Siklus ekologi terus berfluktuasi.
Antara manusia dan alam
sudah semestinya menjalin hubungan yang harmonis, agar terjadi keseimbangan
dalam siklus ekologi. Jika alam mengalami kerusakan yang disebabkan manusia
maka siklus ini akan mengalami kerusakan pula.
2.3
Wendell Berry
(Pola Pemecahan)
Kami berterima kasih
kepada David W. Orr yang memperkenalkan kami pada ''Pola pemecahan”. Kriteria untuk keberhasilan solusi adalah memperhatikan
segala sesuatu yang tentu saja berkaitan secara etimologis agar keberlangsungan suatu
sistem tetap terjaga.
Dilema Kami Di
Pertanian Sekarang adalah bahwa indrustial yang memakai cara yang begitu
menakjubkan dalam memecahkan beberapa masalah makanan. Produksi telah disertai
dengan efek samping yang sangat merusak dan mengancam kelangsungan hidup
pertanian.
Ada solusi yang
dihasilkan pada zaman pertanian modern sekarang.
Solusi yang dikemukakan tersebut malah menyebabkan
seperangkat masalah baru, masalah baru ini akan muncul di luar dugaan orang
yang memproduksi solusi itu. Contoh : Sapi potong diberi pakan rumput-rumputan
agar menghasilkan daging sapi berkualitas. Namun disamping berkualitas juga
harus sehat. Agar sapi dapat sehat tentunya diperlukan obat-obatan yang
dimasukkan ke dalam sapi tersebut, yang mana obat-obatan tersebut mengandung
bahan kimia yang akan menyebabkan masalah baru ketika dikonsumsi manusia.
Jika hal ini menjadi
kebiasaan akan timbul ketergantungan
pada teknologi yang dibeli, ketergantungan pada bahan bakar yang dibeli, pupuk, dan racun.
Solusi yang diciptakan
mungkin dimaksudkan untuk memecahkan masalah. Namun entah disadari atau tidak
malah menciptakan permasalahan baru serta menyebakan keseimbangan alam,
ekosistem dan komunitas manusia menjadi terganggu dengan masalah baru yang
ditimbulkan solusi itu.
Sebuah solusi
yang baik juga memiliki batas, karena sebuah solusi yang baik harus sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi. Sebuah solusi yang baik juga harus bisa
meningkatkan perekonomian dan harmoni dalam kehidupan mereka. Solusi yang baik
bukan merupakan soslusi yang bersifat kualitatif.
Sebuah solusi yang baik memecahkan lebih dari satu
masalah, dan itu tidak membuat masalah baru.
Sebuah solusi yang baik akan memenuhi berbagai
keseluruha kriteria, itu akan baik dalam segala hal. Sebuah peternakan yang
telah menemukan solusi yang tepat untuk masalah pertanian yang akan menjadi
subur, produktif, sehat, konservatif, indah, menyenangkan untuk hidup.
Sir
Albert Howard [Seorang petani Inggris yang disebut
sebagai pendiri gerakan pertanian organik.] Mengatakan bahwa sebuah peternakan
yang baik adalah memakai pupuk organik, "pupuk sendiri."
Sebuah solusi pertanian yang baik, tidak akan
mencemari atau mengikis kejernihan air. Apa yang baik untuk air yang baik untuk
tanah, apa yang baik bagi tanah yang baik untuk tanaman, apa yang baik untuk
tanaman yang baik untuk manusia. Artinya jika sesuatu yang diciptakan dari alam
akan baik bagi manusia.
2.4
Ernest Callenbach (Nilai)
Ini uraian dari
"Nilai", yang diambil dari Ekologi Ernest Callenbach: A Pocket Guide
(1998), pengenalan untuk istilah ekologis yang mendasar, dan dipublikasikan ini
didukung oleh Pusat Ecoliteracy. Callenbach menjabat selama tiga puluh enam
tahun pada staf dari University of California Press, sebagai pendiri dan editor
Film Triwulanan dan sebagai editor buku film dan California Natural History
Guides Series.
Kosakata A.
Callenbach mengatakan, menyiratkan sebuah kisah tentang bagaimana dunia
bekerja, dan mengapa. Kata-kata dan makna yang kita berikan kepada mereka dapat
membantu untuk mendefinisikan makna "realitas."
Menurut Plato, Realitas adalah idea
yaitu sesuatu yang bersifat rohani, bukan duniawi atau ragawi. Karena
menurutnya tidak ada yang abadi didunia ragawi ini. Plato menyebutkan bahwa
kita, manusia yang hidup didunia ini adalah pantulan-pantulan dari realitas
yang sebenarnya. Realitas-realitas itu tinggal disuatu dunia yang Plato sebut
Dunia Idea. Dunia yang kekal, abadi dan yang tidak ada kekurangan didalamnya.
Semua hal yang kita lakukan berasal
dari dunia idea tersebut, namun tidak pernah sempurna. Karena kita hanya
pantulan, bayang-bayang yang hanya memiliki peluang tertinggi yaitu: Mendekati
Sempurna. Semakin mirip wujud kita dengan realias semakin baiklah hidup kita.
Pusat
untuk pekerjaan
Ecoliteracy
telah didasarkan
pada nilai-nilai
sejak awal, masalah ekologi
yang kita hadapi adalah
masalah nilai.
Nilai adalah gagasan dasar kita dalam
bersikap. Kita sebagai manusia bertindak jangan sama seperti hewan yang hanya
melakukannya dengan insting saja, tanpa memikirkan tujuan dari tindakan
tersebut. Kita sebagai manusia harus mempunyai aturan –aturan tentang apa yang
kita lakukan karena semua manusia dan budaya memilki aturan. Dan aturan bagaimana kita harus bersikap terhadap
orang lain, karena kita sebagai manusia saling ketergantungan satu sama lain.
Nilai dapat diperoleh melalui empiris.
Adapun
kualitas empiris didefinisikan sebagai kualitas yang diketahui atau dapat
diketahui melalui pengalaman. Sebagai contoh pengertian baik, artinya
pengertian nilai. Moore (dalam Kattsoff, 2004: 325) mengatakan bahwa baik
merupakan pengertian yang bersahaja, namun tidak dapat diterangkan apakah baik
itu. Pendefinisisan nilai juga didasarkan pada hal-hal lain, seperti rasa nikmat
atau kepentingan. Moore menyebutnya sesat-pikir naturalistis. Nilai tidak dapat
didefinisikan maksudnya nilai-nilai tidak dapat dipersamakan dengan
pengertian-pengertian yang setara. Nilai dapat didefinisikan dengan cara-cara
lain, seperti dengan menunjukkan contohnya sehingga dapat diketahui secara
langsung. Jika nilai merupakan suatu kualitas obyek atau perbuatan tertentu,
maka obyek dan perbuatan tersebut dapat didefinisikan berdasarkan atas
nilai-nilai, tetapi tidak dapat sebaliknya. Kenyataan bahwa nilai tidak dapat
didefinisikan tidak berarti nilai tidak bisa dipahami.
Nilai dapat
bertentangan satu sama lain, misalnya saja nilai dari sebuah hidup dimana kita harus melestarikan alam
untuk masa depan anak-cucu kita, akan tetapi nilai tersebut bertentangan dengan
nilai dari pemikiran ekonomi bahwa dimana tujuan manusia adalah untuk
mensejahterakan kehidupan masing-masing misalnya seseorang menebang pohon untuk
membuat kayu. Jadi ada yang beranggapan kita harus melestarikan hutan untuk
masa depan akan tetapi disisi lain manusia juga memerlukan hutan ( pohon)
tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dimasa sekarang.
Nilai konflik
selalu terdapat dalam kehidupan setiap orang, meskipun orang tersebut tidak
menyadarinya. Contoh dari konflik tersebut berupa keinginan seseorang untuk
mendapatkan layanan pemerintah yang layak tapi mereka tidak ingin mengeluarkan
biaya yang besar untuk membayar pajak tersebut, padahal mereka tahu bahwa hal
tersebut tidak mungkin terjadi.
Gerakan
lingkungan secara fundamental tidak didasarkan pada argumen ekonomi atau ilmiah
tetapi nilai-nilai moral dan estetika tentang apa yang benar dalam masyarakat.
Terkadang
terjadi konflik yang berkenaan dengan nilai tentang lingkungan, dimana yang
berpendapat bahwa dunia akan segera berakhir jadi tidak masalah jika manusia
merusak lingkungam dan ada pula yang berpedapat bahwa hewan memilki hak seperti
manusia untuk bisa hidup dalam lingkungan mereka. Selain itu, kita harus
melestarikan lingkungan karena lingkungan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
hidup generasi dimasa yang akan datang. Beberapa ekonom percaya bahwa masalah
lingkungan tersebut dapat terselesaikan dengan menggunakan strategi-strategi
hukum ekonomi seperti misalnya mengurangi penggunaan bahan-bahan produksi yang
dapat merusak alam.
Intinya, nilai
itu ada disetiap kepala manusia. Setiap orang memiliki persefsi masing-masing
mengenai nilai yang buruk dan nilai yang baik. Penerapannya tergantung kesamaan
dalam sekelompok pemikiran.
Orang
kapitalisme berpandangan bahwa dengan teknologi kita dapat memecahkan berbagai
masalah dan menjadikan agama dan budaya
menjadi sekunder. Orang amerika tidak membiarkan produktif dan pengeluaran uang
menjadi prioritas utama, mereka sangat memperhatikan dalam makanan yang mereka
makan, mereka mengutamkan makanan yang sehat.
Perubahan nilai memerlukan waktu berabad-abad dan
memamui pengalaman praktis dan pemikiran jutaan orang. Kejadian bencana alam,
penggundulan hutan, kelaparan dan penyakit yang disebabkan oleh pemanasan
global, ozon menipis, overpopulasi, dan penurunan drastis dalam produktivitas
primer di laut dan di darat. Jadi ini sangat mendesak
bahwa kami mengembangkan etika luas tanggung jawab ekologis.
2.5
Alice Waters (Nilai Makanan Cepat Saji dan Makanan
Tradisional)
1.
Biografi
Alice
Waters, koki, penulis, dan pemilik Chez Panisse, adalah seorang perintis
filosofi kuliner Amerika yang menyatakan bahwa memasak harus didasarkan pada
bahan-bahan musiman terbaik dan segar yang diproduksi secara berkelanjutan dan
lokal.
Dia adalah
pendukung yang penuh gairah untuk ekonomi pangan yang "baik, bersih, dan
adil." Selama hampir empat puluh tahun, Chez Panisse telah membantu
menciptakan komunitas sejumlah petani lokal dan peternak yang dedikasi untuk
pertanian berkelanjutan menjamin restoran pasokan bahan-bahan segar dan murni.
Proyek ini
berusaha untuk melibatkan anak-anak secara langsung dalam penanaman, berkebun,
panen, memasak, dan makan, dengan tujuan menerangi hubungan penting makanan
untuk kehidupan mereka dan mengajar mereka untuk menghormati satu sama lain dan
untuk bumi ini. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi bagian penting dari kurikulum
sekolah, dan membantu menyadarkan program makan siang nya. Alice juga memiliki
keterlibatan yang luas yang sedang berlangsung dengan Proyek Hortikultura di
San Francisco County Jail dan program yang terkait, Proyek Taman, sebuah
organisasi pelatihan kerja dan taman pasar. Program ini mengajarkan berkebun
organik untuk tahanan dan parolees untuk memperbaharui harga diri mereka dan
menginstal tanggung jawab masyarakat.
Pada tahun 1996 Waters menciptakan Chez Panisse
yayasan, dengan misi untuk trans-bentuk pendidikan publik dan untuk mendukung
proyek-proyek yang mengintegrasikan berkebun, memasak, makan siang harian yang disiapkan
di kampus terpadu dengan segar, dan kurikulum akademik inti. Pada tahun 2003
Yayasan Panisse Chez dan Berkeley Distrik sekolah Bersatu, bermitra dengan
Pusat Ecoliteracy dan Rumah Sakit Anak Oakland Research Institute, mengadakan
perjanjian untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah distrik sekolah
inisiatif kurikulum.
makanan slow
food tidak hanya untuk kesenangan semata akan tetapi makanan slow food juga
berkomitmen untuk mempertahankan rasa hormat dan keseimbangan dengan alam, juga
melestarikan lingkungan.
Kita sudah
termakan oleh makanan yang mempromosikan makanan cepat saji, yang murah cepat
dan mudah tanpa memikirkan kesehatan kita apabila terus menerus makanan cepat
saji tersebut. makanan cepat saji mengoperasikan erat, sangat banyak dan berkonspirasi besar. mereka membatasi pilihan
kita dan memanipulasi keinginan kita dengan memasak kita pada gula dan garam.
2.
Nilai Makanan Cepat Saji
Makanan cepat
saji dapat kita temukan dengan mudah dan
murah. Dengan makana cepat saji kita terbantu untuk makan makanan yang mudah
tanpa harus kita memasak akan tetapi apa yang kita peroleh dari makanan cepat
saji.Makanan cepat saji memang murah akan tetapi kita belum diperhitungkan
biaya riil subsidi pertanian, ketergantungan pada minyak Timur tengah, dan
tanah berlapis. Makanan cepat saji memiliki konsekuensi dalam kesehatan,
diantaranya dapat menyebabkan obesitas dan diabetes pada tingkat tinggi dan
krisis pada kesehatan. Dan kita juga harus membayar biaya perawatan kesehatan
selama beberapa dekade dari kita memulai untuk mengkonsumsi makanan cepat saji
tersebut.
®
Kelebihan Makanan Cepat Saji
a.
Mudah dibeli atau didapat
b.
Lebih cepat dan instant
c.
Praktis
®
Kekurangan Makanan Cepat Saji
a.
Banyak mengandung bahan-bahan adiktif
yang dapat merusak tubuh
b.
Jika dikonsumsi secara terus menerus
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
®
Dampak
yang Ditimbulkan dari Makanan Cepat Saji yang Mengandung Zat Adiktif
a.
Dampak
dari Sulfit : Sesak napas, gatal-gatal dan bengkak
b.
Dampak dari penggunaan MSG : Rasa terbakar di
bagian leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang pada kulit
wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat, rasa
lemah/cepat lelah, memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan
serta penurunan kecerdasan, kerusakan otak,kelainan hati, trauma, demam tinggi,
mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma,
ketidakmampuan belajar, dan depresi
c.
Dampak
dari BHA : Menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
d.
Dampak
dari Pemutih dan Pematang Tepung : efek pada masa kehamilan, dan gangguan
darah, menyebabkan bisul pada perut, batu pada tumor, dan kandung kemih
e.
Kegemukan
dan obesitas
f.
Kanker
payudara
Harus ada keseragaman
dalam hal makanan, baik itu dari berbagai macam makanannya yang kita makan, dan
tempatnya.
Iklan bernilai anugerah, karena
sebagai konsumen kita sering memandang bahwa makanan yang baik itu tergantung
dari bagaimana mutu iklan dari makanan itu sendiri. Apabila kualitas iklan
makanan itu baik, maka kita juga terkdang memandang bahwa sudah pasti mutu dari
makanan itu juga baik. Dan hal yang paling mempengaruhi dari baiknya makanan
itu adalah dari pandangan orang lain. Jika kebanyakan dari mereka menyebut
makanan itu berkualitas baik, maka sebagai konsumen kita juga percaya bahwa
makanan itu baik.
Nilai-nilai-makanan
cepat saji mengisi rumah kita, institusi kita, dan khususnya sekolah-sekolah
kita. Mereka mengusir kami dari meja. Tapi mereka terbang dalam menghadapi
ribuan tahun pengalaman manusia tumbuh, mempersiapkan, dan makan sebagai
ekspresi penting dari kehidupan dan masyarakat.
Kegitan memasak
di jaman sekarang sudah banyak di tinggalkan. Mereka lebih banyak memilih yang
namanya makanan cepat saji, karena sebagian dari orang-orang menganggap bahwa
memasak adalah hal yang menjemukan. Mereka terpedaya oleh kesenangan sendiri
seperti makan dengan . Padahal yang di maksud kesenangan itu bagaimana kita
melakukan pekerjaan- pekerjaan kita dengan senang hati seperti kegiatan memasak
ini. Dengan memasak makanan sendiri kita akan belajar mendidik rasa, kita akan
mendapat kepuasan tersendiri apabila bisa memasak untuk diri sendiri dan orang lain. Tapi yang kita lihat sekarang,
orang-orang yang bisa memasak itu ibarat sebagai budak bagi sebagian orang
lainnya yang hanya memikirkan kesenangan – kesenangan tersendiri. Bisa kita
lihat contohnya di berbagai belahan dunia sekarang banyak orang yang mengambil
liburan di suatu tempat, Mereka luput akan hal apa yang mereka lakukan dan apa
yang mereka makan.
3.
Nilai Makanan
Tradisional
Gerakan Makanan
Tradisional berkembang dengan enam puluh ribu anggota di lebih dari seratus
negara. Hal tersebut telah menunjukkan, bahwa makanan dapat mengajarkan kita
tentang hal-hal tentang peduli perawatan, kecantikan, konsentrasi, penegasan,
sensualitas, serta semua yang terbaik bahwa manusia mampu jika kita mengambil
waktu untuk berpikir tentang apa yang kita makan.
Instansi budaya bisa
menghormati sentralitas nilai makanan tradisional. Mereka bahkan memiliki
koleksi mengesankan berupa artefak rumah yang berhubungan dengan makanan,
alat-alat untuk berburu, mencari makan, pertanian, persiapan makanan, dan
perapian.
Adanya pendidikan
tentang Makanan Tradisional adalah kesempatan yang harus tersedia secara
universal. Ada banyak cara untuk menjalin program pangan ke dalam kurikulum di
setiap jenjang pendidikan. Kedalaman dan luasnya subjek relevansi dengan
ekologi, antropologi, sejarah, fisiologi, dan seni-menjamin bahwa itu dapat
dengan mudah diintegrasikan ke dalam studi akademis dari setiap sekolah dari TK
sampai universitas.
Mengubah makanan yang
ada di sekolah, dapat mempengaruhi cara berpikir anak-anak. Perubahan kurikulum yang mengajari
mereka bagaimana pertumbuhan makanan dan cara memasak, dapat menunjukkan bahwa pertumbuhan
makanan, memasak dan makan bersama-sama
memberikan kekayaan abadi, makna, dan keindahan hidup kita. Penanaman makanan
yang diproses secara tradisional lebih baik dan bergizi serta memberikan
manfaat bagi perkembangan otak.
®
Kelebihan Makanan Tradisional
a.
Makanan Tradisional jelas lebih sehat,
menjadi pilihan apabila anda mementingkan kesehatan diatas segalanya.
b.
Makanan Tradisional berarti
kesejahteraan para petani dihargai.
c.
Cocok dengan gaya hidup Indonesia.
Mengingat negara kita kaya akan hasil pertanian dan hasil ternak. Semua bahan
makanan kita miliki.
®
Kekurangan Makanan Tradisional
a.
Membutuhkan waktu untuk menikmati slow
food
b.
Harga relatif lebih mahal
2.6
Maurice Holt (Kurikulum)
Maurice
Holt adalah
seorang rekan dari American Society of Mechanical Engineers, anggota dari
American Physical Society, American Society matematika dan Sigma Xi, dan rekan
rekan dari American Institute of Aeronautics dan Astronautics. Dia juga ikut
mendirikan Konferensi Internasional tentang Metode Numerik dalam Dinamika
Fluida.
"Dia adalah seorang pria yang baik untuk
memiliki lebih banyak teman di seluruh dunia daripada kebanyakan bisa
mengklaim," kata Stanley Berger, seorang profesor UC Berkeley teknik mesin
dan bioteknologi. "Dia adalah seorang pria yang tahu bagaimana menikmati
hidup."
Kami berterima kasih
kepada Alice Waters untuk memperkenalkan kita kepada Maurice Holt dan karyanya.
Bukunya 1978 The Common Kurikulum: Struktur Its dan Gaya di Comprehensive
School menggambarkan kurikulum yang luas berdasarkan pilihan dalam kelompok
subjek dariv pada antara subjek, menggunakan berbagai strategi pembelajaran.
Ini dikreditkan dengan membantu untuk membentuk sebuah gerakan reformasi
pendidikan bahasa Inggris didasarkan pada sekolah yang komprehensif dan
perencanaan seluruh kurikulum.
Holt telah menjabat sebagai
kepala sekolah pertama Sheredes School di Hertfordshire, program gelar master
diarahkan untuk Universitas Exeter, Pada tahun 1991 ia bergabung dengan sekolah
pascasarjana di University of Colorado Denver itu sebagai guru besar teori
kurikulum.
Kami sedang berhadapan
dengan dua praktek sama sekali berbeda, dengan berbagai jenis masalah. Salah
satunya adalah teknis, yang lain adalah moral. Sekolah adalah tempat di mana
siswa mengembangkan pikiran mereka. Dibawah
ini dapat kita lihat berbagai fungsi sekolah sebagai berikut :
1.
Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu
pekerjaan, dan diharapkan anak yang telah menyelesaikan sekolahnya dapat
melakukan sesuatu pekerjaan atau paling tidak sebagai dasar dalam mencari
pekerjaan
2.
Sekolah memberikan ketrampilan dasar
3.
Sekolah membuka kesempatan memperbaiki
nasib
4.
Sekolah menyediakan tenaga pembangunan
5.
Sekolah membentuk manusia
sosial dan pribadi yang utuh, agar siap untuk menunjukkan
eksistensinya di masyarakat.
Pengelolaan yang bertanggung jawab
berarti bahwa
pengelolaan
bukan hanya
sesuatu yang dilakukan oleh seseorang
dalam suatu jabatan,
melainkan berhubungan dengan guru profesional.
Dan ternyata
guru menjadi
agen ganda. Sebagai
tenaga profesional, mereka
ingin menginspirasi siswa,
mengejar ide-ide
baru, dan
membentuk program
untuk memenuhi kepentingan
siswa.
Guru menurut UU no. 14 tahun 2005 “adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.”
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan
penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam
telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990)
serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
Guru
Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh,
panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh
karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup
tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
2.
Guru
Sebagai Pengajar
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh
berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan
guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru
dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui
pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan
masalah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis,
Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan
pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar,
Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pembelajaran
memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk
mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika
mempelajari materi standar.
3.
Guru
Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing
perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab
atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya
menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral
dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
4.
Guru
Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan
latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru
untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi dalam kurikulum
2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa latihan tidak akan mampu
menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai
keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standar.
5.
Guru
Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta
didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus
sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati
orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat
keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat
menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih
mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
6.
Guru
Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu
ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat
jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian
halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita.
Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari
pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam
pendidikan. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang
berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh
peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang
juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
7.
Guru
Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para
peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat
kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk
ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang
dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar
lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara,
Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan
kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan,
Gaya hidup secara umum perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi
peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru
yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan
apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah.
Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak
mengulanginya.
8.
Guru
Sebagai Pribadi
Guru harus memiliki kepribadian yang
mencerminkan seorang pendidik. yang
sering dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya
bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan
pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani.
Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka
dengan cara yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara
guru dan masyarakat yang berakibat terganggunya proses pendidikan bagi peserta
didik. Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat
melalui kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah raga, keagamaan dan
kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak pergaulannya
akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh
masyarakat.
9.
Guru
Sebagai Peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam
pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan.
Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh
karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan
kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan
kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang yang telah mengenal
metodologi tentunya ia tahu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian.
10.
Guru
Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting
dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan
proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat
universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas
ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan
tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan
sesuatu. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara
yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan
menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin
saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang
lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
11.
Guru
Sebagai Pembangkit Pandangan
Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan
berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari kisah nyata sampai yang direkayasa.
Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang
keagungan kepada pesarta didiknya. Mengembangkan fungsi ini guru harus terampil
dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur, sehingga setiap
langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang
fungsi ini.
12.
Guru
Sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan
tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan.
Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau
merusak keefektifan guru pada semua peranannya.
13.
Guru Sebagai Pemindah Kemah
Hidup ini selalu berubah dan guru adalah
seorang pemindah kemah, yang suka memindah-mindahkan dan membantu peserta didik
dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka alami.
Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik, kepercayaan dan
kebiasaan yang menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan meninggalkannya
untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai. Guru harus memahami hal
yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.
14.
Guru
Sebagai Pembawa Cerita
Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri
dan menanyakan keberadaannya serta bagaimana berhubungan dengan keberadaannya
itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul dalam lingkungannya dan
berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya. Semua itu
diperoleh melalui cerita. Guru tidak takut menjadi alat untuk menyampaikan
cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu
sangat bermanfaat bagi manusia. Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan
tongkat pengukur. Dengan cerita manusia bisa mengamati bagaimana memecahkan
masalah yang sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang
nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan dengan kehidupan
mereka. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagasan kehidupan di
masa mendatang.
15.
Guru
Sebagai Aktor
Sebagai seorang aktor, guru melakukan
penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan, melainkan juga
tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-respon pendengarnya,
dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol. Sebagai aktor,
guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi yang dalam yang akan
mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang actor berusaha mengurangi respon
bosan dan berusaha meningkatkan minat para pendengar.
16.
Guru
Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami
potensi peserta didik, menghormati setiap insane dan menyadari bahwa kebanyakan
insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman,
pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image”
yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri.
Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang
dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali
menjadi pribadi yang percaya diri.
17.
Guru
Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek
pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan
hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan
konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi
penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan
prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan
tindak lanjut. Penilaian harus adil dan objektif.
18.
Guru
Sebagai Pengawet
Salah satu tugas guru adalah mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia
terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun di
masa depan. Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia terdahulu
adalah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan
diawetkan.
19.
Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses
belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya
peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan
setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran
kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator. Guru sejatinya adalah
seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu
mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai
dengan perkembangan dan potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh
seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak
menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus
menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di
masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu
masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya
masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.
Metafora
standar
sangat
kuat,
sangat menggiurkan,
tapi itu
racun
pendidikan.
Kita perlu
menemukan cara yang lain.
Seperti
kata roger,
beliau
mengambil
rute
non
intuitif,
dengan melihat
dunia
makanan.
Makanan
adalah
gizi
tubuh,
dan pendidikan
adalah
gizi
pikiran.
Dan itulah bagaimana
kita
menyadari bahwa ada
kesamaan antara
sekolah
berbasis
dan restoran
hamburger.
Kembali pada
tahun 1986, waralaba
McDonald dibuka
di Roma, Carlo
Petrini dan
wartawan berjalan
dengan beberapa temannya.
Dia membuat
lelucon yang
berubah menjadi sebuah
gerakan: "ada
makanan cepat saji,
jadi mengapa
tidak makanan lambat?"
Sekarang ada
sebuah kongres
makanan lambat internasional, sebuah
universitas makanan
lambat, di
seluruh Utara
amerika. Di
Italia, ada
enam puluh kota
mengejar "politik
lambat" dengan
menenangkan lalulintas,
menjaga supermarket besar,
dan membujuk
restoran untuk
menggunakan bahan-bahan
organik.
Bahkan lebih baik,
gerakan slow
food memiliki
mempunyai tujuan jangka panjang.
Literatur itu menyatakan
bahwa "di
atas semua, sebuah gerakan untuk
mempertahankan kebudayaan”.
Itu adalah “pertempuran
cara hidup yang hanya
didasarkan pada kecepatan
dan kenyamanan”, dan
berusaha untuk
menyelamatkan “warisan
kebudayaan manusia”.
Kalimat itu memiliki banyak
kesamaan dengan
pendidikan,
di mana penghormatan
terhadap warisan
budaya terkait
dengan implikasi
jangka panjang.
Slow food juga
menekankan masyarakat,
seperti halnya
sekolah yang baik.
Pada intinya, kata “lambat” telah menjadi metafora
untuk pendekatan particural untuk masalah praktis. Oleh karena itu gagasan
“sekolah lambat”, bukan berarti membaca dalam gerak lambat untuk pelajar
lambat. Sekolah lambat hadir untuk filsafat, tradisi, masyarakat, untuk pilihan
moral. siswa memiliki waktu bukan hanya untuk menghafal, tetapi juga untuk
memahami.
Di sebuah sekolah lambat, Anda memiliki beberapa
teori tentang apa yang ingin Anda lakukan, tetapi diwujudkan dalam praktek.
Sekolah cepat sangat berbeda seperti makanan cepat saji, di mana teori
dipisahkan dari praktek. Misalkan dalam Hamburger ,menempatkan goreng daging
sapi di roti dan itu akan terasa enak. Praktek ini adalah satu set
didefinisikan prosedur, dan darimana daging sapi itu berasal merupakan
kekhawatiran konsumen. Teori sekolah cepat merupakan teori sederhana:
pendidikan tentang nilai kinerja pada konten tertentu. Tidak ada yang tahu di
mana teori berasal dan tidak ada penelitian yang mendukung pandangan tentang
pendidikan, dan banyak yang berpendapat bahwa itu bukan pendidikan.
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Definisi -
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan
apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16)
Definisi pendidikan - Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara,
perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263)
®
Unsur-unsur Pendidikan
1.
Input
®
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok,
masyarakat
2.
Pendidik
®
Sasaran yaitu pelaku pendidikan
3.
Proses
®
Yaitu upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain
4.
Output
®
Yaitu melakukan perilaku apa yang diharapkan
(Soekidjo Notoatmodjo. 2003: 16)
®
Tujuan Pendidikan
1.
Menanamkan pengetahuan atau pengertian,
pendapat dan konsep-konsep
2.
Mengubah sikap dan persepsi
3.
Menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang
baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68)
®
Jalur Pendidikan
Menurut UU RI No. 20 Tahun
2003, jalur pendidikan dibagi menjadi :
1.
Jalur Formal
a.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang
sederajat
b.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang
sederajat
c.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas
2.
Jalur Nonformal
3.
Jalur Informal
®
Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut
Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut :
1.
Ideologi
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak
yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan
pengetahuan dan pendidikan.
2.
Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi
memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3.
Sosial Budaya
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari
akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4.
Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu
memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.
5.
Psikologi
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.
Bahkan, aspek krusial dari sekolah lambat adalah
pendekatan filosofis, menghormati kompleksitas dalam masyarakat, dan membuat
pilihan moral yang menonjol dalam karya kurikulum teori Joseph Schwab. Scwab
berpendapat, dalam sambutannya pada tahun 1969 "Praktis: Sebuah bahasa
untuk Kurikulum", bahwa bidang kurikulum punya masalah kelebihan teori
daripada praktek, padahal yang dibutuhkan adalah teori yang terkandung dalam
praktek. pengembangan kurikulum yang benar-benar bekerja untuk membangun
musyawarah ,menemukan masalah yang sebenarnya, meninjau fakta yang relevan,
mengingat solusi alternatif
Di sinilah metafora dari sekolah lambat memiliki
kekuatan yang nyata, Ini sebuah tanda besar, dengan banyak ruang untuk berbagai
macam pendekatan. Tapi ada satu atau dua aspek yang mungkin bisa dibuktikan.
Pertama, sekolah harus dikontekstualisasikan untuk memahami masyarakat, sosial
dan politik, dan bekerja sama dengannya. Kedua, perlu melihat secara kritis
cakupan-cakupannya. Banyak yang bisa kita dapatkan dengan menghubungkan mata
pelajaran, mengintegrasikan pembelajaran secara tematik. Ketiga ilmu fisika,
kimia, dan biologi dapat disatukan dengan menggunakan satu tema, mengurangi
tumpang tindih dan kekacauan. Ini bisa menjadi kelompok besar untuk
mempromosikan luasnya budaya dan menghormati yang lain. Kuncinya adalah untuk
memastikan bahwa tema memberikan ruang lingkup yang memadai.
Akuntabilitas dan sekolah lambat
Pada dasarnya, akuntabilitas berarti memberi sebuah
laporan, menjelaskan apa yang dilakukan. Di bidang pendidikan, artinya guru
menggambarkan dan menjelaskan kepada orang tua tentang program kegiatan dan
tanggapan anak-anak mereka kepada mereka: itu dibenarkan oleh status
profesional guru, dikerjakan oleh orang yang bertanggung jawab, dan ciri khas
suatu sekolah. Ini didasarkan pada pemantauan secara informal, tanpa ada tes.
Tujuannya adalah untuk mencapai hal pemahaman, bukan kepatuhan. Ini adalah
konsep dari akuntabilitas profesional.
Kabar buruknya adalah bahwa gerakan standar telah
menggantikan ini dengan pengelolaan akuntabilitas, tapi di sini adalah kabar
baik. Sekolah lambat membuatnya berbeda, dan jauh lebih baik, bentuk
akuntabilitas yang dibangun pada model profesional. Seperti dalam makanan
lambat, Anda membuat gagasan dalam masyarakat bahwa ide-ide yang berbeda
tentang kegiatan profesional dapat dirancang, di gunakan dalam praktek, dan
digunakan untuk membuat ketenangan, kesenangan material. Para peserta harus
membuat laporan sebagai kegiatan pembuka, dan hasil yang sebenarnya tidak hanya
makanan yang memuaskan atau pelajaran, penemuan bentuk kehidupan dengan banyak
kemungkinan. Makanan cepat saji adalah tentang resep: slow food adalah tentang
sebuah cerita.
Di pusat perusahaan pendidikan terdapat kurikulum
sekolah. Dalam arti luas, ada dua cara berpikir tentang kurikulum, dan akan
selalu ada beberapa konflik antara mereka. Di satu sisi, sekolah bisa dilihat
dari luar, sebagai lembaga yang dibuat masyarakat untuk kebutuhannya.
Penekanannya adalah dalam memperoleh pengetahuan: keterampilan, sikap dan
kompetensi didefinisikan oleh lembaga eksternal. Kurikulum ini tetap dan
dilaksanakan sesuai prosedur, dan kami menilai keberhasilan dengan pertanyaan:
dapatkah siswa menyerap isi yang terkandung? Ketika orang berbicara tentang
"memberikan kurikulum", inilah yang ada di pikiran mereka: sebuah
model sistematis kurikulum, yang fokus pada hasil. Ini adalah standar pendidikan
berbasis model hamburger sekolah.
Di sisi lain, kita dapat memilih untuk melihat
sekolah dari dalam, dan fokus pada praktek kurikulum pada keterlibatan antara
guru dan peserta didik dalam konteks tertentu dan isu-isu itu membuahkan hasil.
Kurikulum ini tidak menjadi persoalan dalam menerapkan jawaban yang telah
ditentukan, tetapi dalam memecahkan masalah interaktif dapat menguntungkan
semua siswa, menggunakan metode musyawarah. Salah satu metode yang digunakan
dalam memecahkan masalah yaitu:
Metode
problem solving (metode pemecahan masala) bukan hanya sekedar metode mengajar,
tetapi juga ,merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang
berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya
untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya
Fokus dalam prosessiswa yang mempengaruhi belajar
mereka sendiri. Ini adalah model deliberatif kurikulum, dan kami menilai
keberhasilan dengan : Bagaimana siswa kami melihat diri mereka? Dapatkah mereka
membuat penilaian moral? Apakah mereka membuat sesuatu dari diri mereka
sendiri? Metafora dari sekolah lambat merupakan upaya untuk menghidupkan model
ini dalam pendidikan liberal.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Setelah membaca buku
diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa dalam buku ini terdapat 6 pembahasan
utama menurut para ahli, yang meliputi :
1.
Demokrasi
Setelah di analisa, dalam tulisan
ini terdapat satu garis besar yang dapat disimpulkan, yaitu DEMOKRASI.
Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan. Dalam tulisan ini, ada yang melakukan
penelitian pada suatu masyarakat yang jauh dari sifat kemodernisasian. Tetapi
pada kehidupan mereka, sama dengan masyarakat lainnya yang jauh lebih modern.
Tetapi cara hidupnya saja yang berbeda. Daerahnya bernama OKANAGAN yang berada
di daerah Indian.
Mereka masyarakat yang
membudidayakan apa yang telah
diwariskan oleh nenek moyang seperti cara berkomunikasi, bertahan hidup, dan
cara pengambilan keputusan tradisional yang melibatkan proses khusus yang
disebut En’owkin (memelihara kerjasama secara sukarela).
2.
Bahasa
Alam
Fritjof capra
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sistem kehidupan adalah segala hal yang
ada didunia. Ekosisterm merupakan sistem yang mengorganisasi dan mengatur
dirinya sendiri di mana populasi organisme tertentu mengalami fluktulasi
periodik. Karena sifat dasar jalur dan interkoneksi di dalam suatu ekosistem
yang bersifat nonlinear. Ekosistem yang bersifat nonlinear adalah ketika
sesuatu yang baik, tidak selama akan menjadi lebih baik, karena ini bergerak
seperti siklus, bukan bergerak seperti garis lurus. Dan esensi dari kehidupan
bukanlah terletak pada makro molekul, akan tetapi kesesuaian dan proses
interaksi yang terjadi pada molekul-molekul tersebut.
Alam menopang kehidupan dengan menciptakan dan memelihara komunitas.
Di antara yang paling penting dari konsep-konsep
ini, diakui dari mengamati ekosistem ratusan, adalah "jaringan", "Sistem
bersarang", "saling ketergantungan", "keragaman",
"siklus", "mengalir", "pembangunan", dan
"keseimbangan dinamis".
3.
Pola
Pemecahan
Dari
analisis diatas dapat kami simpulkan bahwa sebuah pola pemecahan yang baik
menurut Wendell Berry adalah pola pemecahan yang sesuai dengan segala
permasalahan yang sedang dihadapi dan dapat menyelesaikan segala permasalahan
tersebut tanpa menimbulkan masalah baru.
4.
Nilai
Nilai merupakan gagasan dasar kita dalam bersikap,
Kita sebagai manusia harus mempunyai aturan –aturan tentang apa yang kita
lakukan, berbeda dengan hewan yang tidak memiliki aturan dan nilai. Namun
pandangan manusia tentang nilai tersebut itu pasti akan berbeda dengan manusia
lainnya, karena nilai yang baik menurut seseorang itu, belum tentu baik pula
menurut orang lain.
5.
Nilai Makanan Cepat Saji dan
Makanan Tradisional
Makanan merupakan salah satu produk budaya manusia.
Namun sayangnya industrialisasi dan konsumerisme yang didukung oleh globalisasi
dan liberalisasin perdagangan telah banyak mengubah cara makan masyarakat saat
ini.Fast food telah menjadi tren baru dalam masyarakat. Padahal fast food pada
dasarnya tidak lebih dari produk yang diciptakan dalam rangka meraup keuntungan
materil yang sebesar-besarnya dan makan fast food sebenarnya tidak baik untuk
kesehatan kita apabila dikonsumsi secara terus-menerus. Berdasarkan hal
tersebut slow food kemudian dibentuk sebagai suatu gerakan untuk membentuk
kembali budaya masyarakat mengenai bagaimana mereka harus hidup dan bagaimana
mereka makan dengan nilai-nilai yang mereka miliki, tanpa harus dipengaruhi
oleh standar masyarakat modern yang diciptakan fast food.dalam gerakan slow
food sendiri dapat kita lihat bahwa masyarakat berkumpul karena adanya
kesadaran akan nilai yang mereka yakini bersama. Akan memandang berbagai macam
entitas (suku, agama, maupun kewarganegaraan) mereka membentuk collective
action untuk melakukan penolakan atas struktur yang mereka anggap salah dan
tidak adil.
6.
Kurikulum
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada jalur pendidikan formal baik itu pendidikan dasar atau pendidikan
menengah. Guru merupakan faktor yang penting dalam dunia pendidikan dan sangat
berpengaruh untuk keberhasillan tujuan pendidikan.
Sedangkan pendidikan itu sendiri merupakan upaya untuk merubah
sikap seseorang baik individu ataupun kelompok dengan cara mendidik, mengajar
dan melatih.
®
Dalam arti luas, ada dua cara
berpikir tentang kurikulum suatu sekolah :
Di satu sisi, sekolah bisa dilihat dari luar, sebagai
lembaga yang dibuat masyarakat untuk kebutuhannya. Penekanannya adalah dalam
memperoleh pengetahuan: keterampilan, sikap dan kompetensi didefinisikan oleh
lembaga eksternal. Kurikulum ini tetap dan dilaksanakan sesuai prosedur,
Di sisi lain, kita dapat memilih untuk melihat sekolah
dari dalam, dan fokus pada praktek kurikulum pada keterlibatan antara guru dan
peserta didik dalam konteks tertentu dan isu-isu itu membuahkan hasil.
Dari paparan diatas
dapat kita ketahui bahwa Buku Ecological Literacy pasti akan sangat berguna
bagi guru dan pendidik lainnya, tetapi cocok juga bagi orangtua untuk membacanya.
Ini adalah tentang waktu agar pedagogi ini masuk ke sekolah-sekolah kita. Orr
telah menunjukkan berulang kali dalam pidato terakhirnya, bahwa kemampuan untuk
hidup lebih lestari di bumi tidak lagi secara teknis di luar kita. Hal ini
dapat dilakukan. Dibutuhkan kemauan dan ketekunan untuk melakukannya. Dan
sekolah adalah tempat yang tepat untuk memulai.
Secara keseluruhan ini adalah
sebuah buku yang baik, tepat dan sangat diperlukan. Waters menulis dalam
kontribusinya, "Sistem sekolah umum menjadi harapan terbaik kita yang
terakhir untuk mengajarkan nilai-nilai demokrasi yang nyata yang dapat menahan
suara berbahaya dari orang-orang yang ingin kita percaya bahwa hidup adalah
semua tentang pemenuhan pribadi dan konsumsi pribadi."
0 komentar:
Posting Komentar