Penyimpangan Sosial adalah Penyimpangan
terhadap norma-norma atau nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat yang disebut juga deviasi, sedangkan orang yang
melakukan penyimpangan disebut devian.
Adapun kebalikannya dari perilaku menyimpang
disebut dengan konformitas, yakni bentuk interaksi sosial yang
di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompoknya.
Bentuk-bentuk
Penyimpangan Sosial
a.
Penyimpangan primer
Penyimpangan primer adalah
penyimpangan sosial yang bersifat
temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan
seseorang.
Ciri-ciri:
- Bersifat sementara.
- Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang.
- Masyarakat masih mentolerir/menerima.
Contoh : Penyimpangan primer adalah siswa tidak mengenakan seragam lengkap
saat upacara, siswa tidak mengerjakan tugas,dan sebagainya.
b.
Penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder adalah
perbuatan yang dilakukan secara khas
memerlihatkan perilaku menyimpang dan secara umum dikenal
sebagai orang yang menyimpang, karena sering melakukan tindakan
yang meresahkan orang lain. Adapun
ciri-ciri penyimpangan sekunder adalah:
- Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang.
- Masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku tersebut.
Contoh : Penyimpangan sekunder adalah semua bentuk tindakan kriminalitas,
seperti curanmor, perampokan, pembunuhan, dan
sebagainya.
c.
Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok merupakan
penyimpangan yang dilakukan
secara kolektif dengan cara melakukan kegiatan yang menyimpang
dari norma masyarakat yang berlaku. Misalnya komplotan
perampok.
d.
Penyimpangan individu:
Penyimpangan individu merupakan
bentuk penyimpangan yang
dilakukan oleh seseorang dengan melakukan tindakantindakan yang tidak
sesuai norma-norma yang telah mapan dan nyata-nyata menolak
norma tersebut. Misalnya pencurian yang dilakukan
seorang diri.
Sifat-Sifat
Penyimpangan
a.
Penyimpangan positif
Penyimpangan yang mempunyai
dampak positif karena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan
memperkaya alternatif. Penyimpangan positif merupakan
penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang
didambakan meskipun cara yang dilakukan nampak menyimpang
dari norma yang berlaku. Misalnya seorang ibu terpaksa
menjadi penarik becak demi menghidupi keluarganya.
b.
Penyimpangan negatif
Penyimpangan yang
cenderung bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang
rendah dan berakibat buruk. Misalnya tindakan kejahatan/kriminal.
Faktor-faktor
yang Memengaruhi Terbentuknya Perilaku Menyimpang
- Keluarga yang broken home
- Pelampiasan rasa kecewa
- Keinginan untuk dipuji
- Proses belajar yang menyimpang
- Dorongan kebutuhan ekonomi
- Pengaruh lingkungan dan media massa
- Ketidaksanggupan menyerap norma budaya
- Adanya ikatan sosial yang berlainan
- Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
- Akibat kegagalan dalam proses sosialisasi
- Sikap mental yang tidak sehat
Teori-teori
Penyimpangan Sosial
a. Teori
differential association, oleh Edwin
H. Sutherland
E. H. Sutherland mengemukakan bahwa penyimpangan bersumber
pada pergaulan yang berbeda.
b. Teori
Labelling (pemberian julukan), oleh
Edwin M. Lemert
E. M. Lemert mengemukakan bahwa seseorang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer, tetapi masyarakat kemudian menjuluki sebagai pelaku menyimpang, sehingga pelaku meneruskan perilaku menyimpangnya dengan alasan kepalang basah.
c. Teori Fungsi, oleh Emile
Durkheim
Emile Durkheim mengemukakan bahwa tercapainya
kesadaran moral dari semua anggota masyarakat karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan
lingkungan sosial. Ia menegaskan bahwa kejahatan itu akan selalu ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada.
Menurut Emile Durkheim kejahatan diperlukan agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal.
d. Teori Merton, oleh Robert K.
Merton
R. K. Merton mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi
tertentu. 5 (lima) tipe adaptasi yang termasuk penyimpangan sosial adalah :
- Inovasi, yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat
- Ritualisme, yaitu perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat.
- Pengunduran/pengasingan diri (retreatisme), yaitu meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial.
- Pemberontakan (rebellion), yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru.
- Konformitas, yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.
Media Pembentukan Perilaku Menyimpang
- Keluarga
- Kelompok bermain
- Media massa
- Lingkungan tempat tinggal
Upaya
Pencegahan Penyimpangan Sosial
1. Upaya Pencegahan
Penyimpangan Sosial dalam Keluarga
Melalui keluargalah kepribadian seseorang terbentuk. Keluarga sebagai peletak dasar terbentuknya kepribadian seseorang sangat berperan besar dalam menciptakan
suasana yang kondusif bagi usaha pencegahan terhadap segala bentuk perilaku menyimpang.
Adapun bentuk-bentuk upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga antara lain:
a.
Melalui penanaman nilai-nilai dan norma
agama
b.
Menciptakan hubungan yang harmonis dalam keluarga
c.
Keteladanan orang tua
2. Upaya Pencegahan Penyimpangan
Sosial dalam Masyarakat
- Melalui pertemuan dalam lingkup RT para warga saling mengungkapkan perlunya menjaga keteraturan sosial dan melakukan peringatan jika ada hal-hal yang dianggap menyimpang
- Menciptakan suasana yang kondusif bagi terbentuknya keteraturan sosial.
- Memasang peringatan atau ajakan agar warga selalu tetap menjaga keteraturan sosial,
- Peran serta media massa untuk menyiarkan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat dan hal-hal yang seharusnya dihindari
- Peran serta kaum pemuka agama untuk menanamkan kesadaran kepada para pengikutnya agar menjalankan ajaran sesuai dengan nilai dan norma agama dalam kehidupan sehari-hari.
- Peran serta sekolah sebagai institusi pendidikan untuk menerapkan tata tertib dilengkapi sanksi dan tindakan tegas bagi siswa yang melanggarnya.
Sumber : http://asal-kamu-tau.blogspot.com/2012/12/sosiologi-penyimpangan-sosial.html
0 komentar:
Posting Komentar